Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai wacana penyesuaian tarif KRL berdasarkan pendapatan bersebrangan dengan komitmen pengendalian polusi udara di Jakarta. Alih-alih mendistribusikan subsidi tepat sasaran, wacana tersebut, justru akan melunturkan budaya naik kendaraan umum, khususnya KRL. Imbasnya, potensi kemacetan dan beban polusi udara di Jakarta akan meningkat. Padahal, menurut Walhi Jakarta, sampai saat ini saja polusi udara dan kemacetan di ibu kota belum bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah. “Masyarakat dibuat berpikir ulang untuk menggunakan kendaraan umum karena tarifnya yang naik. Padahal, kendaraan pribadi menjadi salah satu sumber polusi terbesar di Jakarta,” kata Pengkampanye Walhi Jakarta, Muhammad Aminullah. Subsidi tiket KRL sendiri, lanjut Aminullah, bukan hanya soal bantuan bagi masyarakat mampu atau tidak, tapi lebih kepada dukungan bagi pengguna transportasi publik. Sebab pengguna transportasi publik telah berperan dalam menekan angka kecelakaan, kemacetan, polusi udara, serta emisi gas rumah kaca. Sehingga, perannya harus didukung melalui subsidi pengguna kendaraan umum. “Jakarta tangah bertarung dengan kemacetan dan polusi udara, dan para pengguna transportasi umum telah mengambil peran menjadi salah satu bagian dari pemulihan Jakarta. Sudah sepatutnya pemerintah, khususnya kementerian perhubungan mendukungnya, bukan justru mencabut subsidinya,” kata Aminullah. Ketimbang mencabut subsidi KRL bagi kalangan tertentu, Aminullah menekankan agar subsidi kendaraan listrik pribadi yang dicabut. Subsidi kendaran listrik nantinya dapat dialihkan pada peningkatan transportasi listrik yang bersifat masal. Selain tidak menjawab persoalan ketergantungan pada kendaran pribadi, subsidi kendaraan listrik pribadi hanya akan menambah jumlah kendaraan di Jalanan. Sampai saat ini saja, menurut data BPS, angka sepeda motor dan mobil penumpang di Jakarta sudah mencapai 20.666.400 unit. “Pemerintah harusnya fokus pada upaya melepas ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi. Subsidi tiket KRL sudah tepat justru harus ditingkatkan, harusnya subsidi kendaraan listrik pribadi yang dharus dipikirkan ulang,” tutup Aminullah. Jakarta, 31 Desember 2022 Narahubung:Muhammad Aminullah – Pengkampanye Walhi DKI Jakarta 08569552319